WELCOME TO ENJOY YOUR READ MY BLOG

Kamis, 23 Maret 2017

Mimpi di menara Seoul



Mimpimpiku di menara Seoul
Satu
 Pagi yang cerah yang diiringi kicauan burung yang merdu, terdengar pula suara seorang wanita setengah paru baya yang tidak lain adalah ibuku “ Aishya bangun Nak udah siang, kamu ngga sekolah?” tanya ibuku  sambil agak sedikit  berteriak “iya Bu, Aishya bangun “ jawabku dari balik kamar ku. Beberapa menit kemudian akupun  keluar dari kamarku dan  menggunakan jilbab, baju berwarna putih dan rok panjang , aku adalah siswa kelas 3 di SMA Jaya Sakti, Bandung. Dengan sumringah aku  menuju meja makan dan mulai memakan sarapanku  “ Aishya, kamu bentar lagi ujian kan “ tanya ibu  kepada ku, “iya bun, Aishya mau ujian memang ada apa?” tanyaku dengan wajah yang agak keheranan, “hmmm,bunda hanya ingin menanyakan kamu nanti mau lanjut kemana?”tanya ibu ku, aku bingung harus jawab apa atas pertanyaan ibu ku itu. jujur saja aku masih bingung atasmasa depan ku nanti.”entahlah bun, Aishya juga masih belum mutusin harus lanjut keman maunya sih ke universitas yang bagus,tapi bun Aishya kuatir sama biayanya...” ucapku, aku memang bermimpi seperti itu bisa kuliah dan bisa bangun bisnis sendiri dan aku pernah bercit-cita menjadi seorang sekertaris di sebuah pusahaan yang besar, namun mungkin mimpi itu masih jauh dan aku harus mengejarnya dan langkahku masih panjang dan masih banyak rintangan-rintangn yang menghadangku bagaimanapun aku arus siap, aku tau aku cuman punya tekad dan keberanian namun apakah keberanian itu dapataku jadikan peganganku untuk meraih mimpiku? Yang pasti aku hanya bisa berjuang dan terus berjuang demi diriku,teman-temanku dan yang utama adalah kedua orang tuaku.
Haripun sudah mulai siang akupun buru-buru berpamitan kepada kedua orang tuaku karena kau takut terlambat sekolah “ bun, Aishya berangkat dulu yah, Assalamualaikum” ucapku sambil melambaikan tangan kepada kedua orang tuaku “iyah hati-hati nak yang rajin yah”balas ibu ku.
Sesampainya di sekolah
Aku berjalan menuju kelasku terliah seorang lelaki yang sedang duduk di sebelah bangku ku “ pagi, shya” sapa lalki-laki itu, “pagi juga Lang...” balasku dengan senyuman, galang adalah sahabtku sejak masih SD hingga sekarang, entah kenapa aku dan Galang selalu bersama-sama sejak dulu dan memang dia adalah satu-satunya teman laki-laki yang dekat dengan ku karena kita teman sejak kecil, kenapa demikian. Karena aku tidak terlalu suka dekat dengan laki-laki jangankan berteman mengobrol saja aku merasa malu dan agak tidak nyaman, berbeda dengan Gilang aku sudah kenal dekat dengannya karena masa kecil kami sangat menyenangankan banyak kenangan-kenagan yang tidak bisa ku lupakan bersamanya. Jika ada yang menyangka aku dan Galang seperti orang pacaran itu mustahil karena teman-teman satu sekolah sudah tau jika aku dan Galang adalah sahabat, mungkin tidak selamanya aku dan Galang selalu berjalan berdua bersama-sama karean mungkin tidak enak di lihat dan tidak pantas pula seorang laki-laki dan perempuan yang bukan mukhrimnya berdua-duan di tempat umum apalagi di tempat sepi-sepi, yang pasti aku dan galang tidak seperti itu kami hanya bersama-sama ketika di lingkungan rumah saja itu juga untuk belajar bareng So no problem dan ibu ku juga kenal baik dengn kelurga Gilang.
Seperti biasa Gilang selalu bercerita tentang kisah kisah yang lucu yang mapu membuatku dan teman temanku tertawa sifatnya yang humoris dan lucu mampu membuat teman temannya merasa terhibur jika berda di dekatnya.
Seperti biasa, aku dan gilang selalu pulang bareng. Maklum, aku Dan gilang satu komplek, rumahku di sebelah rumahnya gilang jadi aku dan gilang tinggal bersebelahan. “ shya, kamu udah ngerjain tugas Geografi  belum?” tanya Gilang kepadaku, aku menengkok kearahnya ”hmm, udah tapi belum selesai” cercaku . “ gimana kalo kita belajar bareng ajah soalnya aku agak ngga ngerti sama pelajaran Geografi..” ucapnya kepadaku dengan raut wajah yang sangat berharaap banget.” Ih biasa ajah sih mukanya tuh gak usah di melas-melasin juga kali, kebelet lu -_?” candaku “ aku ngga bercanda kali, jadi bisa engga?” tanyanya “ bisa sih tapi ada satu syarat :v “ “mwo, Syarat apa?” herannya “kamu harus traktir aku di cafe” ucapku, gilang pun menyetujui permintaanku.
Jam 13:30 aku menunggu gilang di cafe ,saatku melihat disekeliling cafe itu aku teringat dulu aku sering di ajak oleh orang tuanya gilang untuk ikut kesini untuk sekedar ngobrol-ngobrol atau membicarakan hal penting, tapi semenjak ayah Gilang meninggal jadi kami jarang kesini aku semakin terlarut dengan lamunanku hingga tak sadar ada orang yang duduk di depan meja ku “woy, nglamun ajeh lu, nanti kesambet baru rasa” cercanya “ hah, apa?” “tuh kan kesambet nih anak, ntar gue panggiliin paranormal dulu :v”ucapnya sambil meminum kopi punya ku “ yak... emang aku kesurupan apah,ini lagi itu kan minuman punyaku kok di minum sih T.T” kesalku “wait wait,slow bro biasa ajah sih nanti juga ujung-ujungnya gue yang bayarin” ucapnya “hmmm iya sih....”malu ku . karena gilang sudah datang kami segera memesan minuman dan cemilan untuk menemani kami belajar, kami pun memanggil pelyan “permisi, mas” ucapku sambil mengangkat tangan kepada seseorang pelayan, akupun bertanya pada gilang “Lang kamu mau pesan apa” “hmm samaan ajah sama kamu “ucapnya, ketika aku sedang beranya pada gilang tiba-tiba ada seorang yang mendekat “Permisi mba, mau pesan apa?” tanyanya “saya mau pes...” ucapanku berhenti ketika aku melihat pelayan itu “ KA ANDRA :O” kagetku “Aishya, kamu Aishya kan yang waktu itu”
FLASH BACK ON
Bel sudah berbunyi aku saat terburu-buru sehingga aku berlari sekencang-kencangnya menuju gerbang sekolahku tiba-tiba aku menabrak seseorang di depanku sehingga kami terjatuh bersama sama yang membuat buku kami berdua jatuh dan berserakan dan tercampur satu sama lain “ eh, maaf maaf saya buru-buru”ucapku sambil membereskan buku-buku ku,aku pun cepat-cepat pergi menuju kelasku “huufft untung ajah belum telat banget”ucapku dalam hati, saat ku baru saja duduk tiba-tiba guru pun datang dan menyuruh untuk mengumpulkan PR matematika ke depan, saat ku mau menggambil aku tidak melihat buku ku namun yang ku lihat halah bukubersampul coklat yang bertuliskan nama ANDRA ANDHIKA PURNAMA di buku itu aku kaget “aigoo, buku ku  ketuker... kyaaa eoteokkheL “ panik ku,”baiklah apakah semua sudah mengumpulkan?” tanya guruku “Aishya kenapa kamu diam saja apakah kamu tidak mengerjakan PRmu?” tanya guruku kepadaku, tetapi aku hanya diam dan tak tau harus jawab apa”baiklah yang tidak mengerjakan PR berdiri di depan sekarang juga” suruh guruku, tetapi saat aku mau di hukum tiba-tiba ada seorang laki-laki yang datang kekelasku “permisi bu,saya mencari seseorang yang bernama AISHYA OLIVIA PUTRI apakah benar ini kelasnya?” tanyanya, akupun terkejut saat seseorang memanggil namaku “maaf saya Aishya,ada apa ya?” tanyaku “ini bukumu tertukar saka kita jatuh bareng-bareng”ucapnya “wahh buku ku akhirnya aku tak jadi di hukum :’) “ ucapku,akupun segera menunjukan buku ku ke ibu Anit “ibu, ini saya sudah mengumpulkan dan mengerjakan jadi saya ngga jadi dihukum ya bu...”ucapku, dan Ibu Anit memaafkan kesalahanku.
Setelah kejadian itu aku jadi mengenal nya aku merasa menjadi orang yang paling bruntung di dunia karena mengenalnya seorang kakak kelas yang baik dan ramah, aku memang sanat mengaguminya dari awal meski aku tak bisa menujukannya selain ia tampan dan ramah ia juga baik  kepada ku entah kenapa jika tidak ada Gilang di sampingku yang menolongku saat aku di bully oleh teman-temanku, dulu memang aku adalah gadis yang pendiam yang jarang berinteraksi dengan teman-temanku bahkan aku tak tau apa artinya TEMAN seseungguhnya, rasanya aku merasa malu jika seseorang yang baru kenal denganku aku menunjukan sikap yang sok akrab aku merasa tidak nyaman di benakku aku merasa jika orang yang baru kenal satu sama lain tidak akan tau sifat kitayang sebenarya jika mereka tau sikap ku dan mereka tidak menyukai maka sama saja itu membuatku sangat tidak nyaman dan selalu mengganjal dan jika mereka tidak suka dengan sikap ku /sifat ku maka aku pun takut mereka akan membenciku aku sangat takut , aku benar-benar takut oleh sebab itu aku memilih diam di depan orang yang baru kenal dan sedikit bicara. Namun berbeda saat aku baru mengenal kak Andra rasanya aku dan kak Andra sudah akrab sejak lama.
Flash beck off
“wah... ka Andra lama ngga ketemu ka”
“iya Aishya, kamu apa kabar” ucapnya sambil duduk
“baik, ka nih buktinya aku masih sehat bugar”senyumku
Asiknya aku berbincang dengan kak Andra hingga lupa waktu sudah hampir sore, tiba-tiba
“khhhm, kayaknya ngga di anggap nih” grutunya.
“eh maaf Lang aku ke asikan ngobrol ama kak Andra jadi ngacangin kamu deh”.
“asik sih asik sampe lupa temenya”.
Tak terasa waktu sudah menjelang sore hingga aku melupakan belajar bersama Gilang. Entahlah malang sekali nasibnya di abaikan oleh ku dan kak Andra,karena itu aku dan gilang sampai tidak jadi untuk mengerjakan tugas kami, sampai azan magrib aku dan Gilang membatalkan kerja kelompok kami karen ku.



DUA
Aku dan Gilang keluar dari caffe itu langkah kaki ku dan kaki gilang saling berbunyi satu sama lain namun tak ada suara lain hanya keheningan dan suara sepatu kami yang melangkah, aku pun membuka percakapanku dengan Gilang “ lang ko dien aja sih, ngomong dong biasanya kamu yang paling crewet banget di sini?”cerca ku, namun Gilang hanya diam tanpa jawaban “ Lang.....” gumamku namun terap saja tidak ada jawaban apapun darinya. Malah gilang mempercepat jalannya hingga aku jauh di belakangannya “ Lang.... tungguin jangan tiggalin aku, sebenarnya kamu kenapa sih kok tiba-tiba kayak gini, Gilang....” triak ku namun dia tidak menjawab dengan sepatah katapun dan dia hanya terus berjalan pulang. “ih dia kenapasih kok tiba-tiba marah gitu?” gumam ku, aku hanya berjalan sediri menelusuri jalan yang gelap dan sunyi karena gilang meninggalkanku sendirian tapi tiba-tiba
“Kresssek kresssek”
“ah... suara apa itu”batinku,
Ada suara yang membuat aku takut akupun mempercepat langkah kakiku tetapi tiba-tiba ada  yang memegang pundakku, aku pun kaget dan langsung melihat kebelakang.
“hey, kamu kenapa jalan sedirian malem-malem kayak gini?” Ucapnya seorang laki-laki yang tadi memegang pundakku .
“ kak Andra, bikin kaget ajah”gumamku
“ ini kak, aku ditinggalin sama Galang tau tuh dia kenapa mungkin dia marah sama aku ka” ucapku
“ Ohhh, gitu biar kakak anterin kamu yah”
“ ih ka ngga usah nanti ngerepotin kakak”
“udah ngga papa, kamu ngga ngerepotin ngga apa kok”ucapnya
“bener nih , yaudah deh"
Akupun mengikuti kak andra menuju parkiran, kemudian aku menaiki sepeda motornya.
dalam perjalanan aku dan kak Andra hanya diam tanpa kata tak ada pembicaraan apapun seakan terasa sunyi hanya suara jangkrik dan mesin motor yang terdengar.